Rabu, 03 Januari 2018

PENGARUH PENGANGGURAN DAN PDRB (PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO) TERHADAP KEMISKINAN PERIODE 2015

0


Uji Normalitas

Data yang akan diuji sebelumnya harus memenuhi persyaratan uji normalitas. Disini penulis akan melakukan uji normalitas menggunakan metode One Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk menghasilkan nilai yang normalitas hasilnya harus lebih besar dari nilai signifikan yaitu 5% atau 0,05. Hasil analisis untuk uji normalitas menggunakan metode One Kolmogorof-Smirnov Test terhadap nilai residual dari persamaan regresi disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1.1 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
 
Unstandardized Residual
N
34
Normal Parametersa,b
Mean
2.9021
Std. Deviation
.59204
Most Extreme Differences
Absolute
,115
Positive
,115
Negative
-,073
Test Statistic
,115
Asymp. Sig. (2-tailed)
,200c,d
a. Test distribution is Normal. (Sumber : Output SPSS 22)

 

Dari  tabel 1.1 di atas tersaji hasil dari uji normalitas yang menunjukkan bahwa data penellitian telah terdistribusi normal yang dibuktikan dengan nilai asymp.sig adalah sebesar 0,200 dimana hasil tersebut lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0,05 atau 5%. Oleh karena itu, data penelitian tesebut telah terdistribusi normal, maka data dapat digunakan dalam pengujian dengan menggunakan model regresi linear berganda.


Uji T

                Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri atas Pengangguran dan PDRB terhadap Kemiskinan.
 

Tabel 1.2 Hasil Uji T

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
2,622
,329
 
7,975
,000
Pengangguran
,057
,052
,189
1,104
,278
PDRB
-,015
,011
-,230
-1,341
,190
a. Dependent Variable: Kemiskinan (Sumber : Output SPSS 22)

 

Berdasarkan tabel 1.2 diatas diketahui nilai sig untuk variabel Pengangguran sebesar 0,278 ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 0,278 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan jika nilai sig >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu Tidak ada pengaruh secara parsial Pengangguran terhadap Kemiskinan. Dan dari tabel 1.2 di atas juga didapat nilai sig untuk variabel PDRB sebesar 0,190 ini menunjukan bahwa nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 0,190 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PDRB secara parsial tidak berpengaruh terhadap kemiskinan.
 

Uji F

              Uji f dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas  (X1 dan X2) secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel terikat (Y).

Tabel 1.3 Hasil Uji F

ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
1,012
2
,506
1,486
,242b
Residual
10,555
31
,340
 
 
Total
11,567
33
 
 
 
a. Dependent Variable: Kemiskinan
b. Predictors: (Constant), PDRB,  Pengangguran

 
Berdasarkan tabel 1.3 di atas diketahui nilai sig = 0,000. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau nilai sig 0,242 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh secara simultan Pengangguran dan PDRB terhadap Kemiskinan. Dari data di atas menunjukan k =2 (Pengangguran dan PDRB), dan n = 8, nilai signifikan 0,05 maka nilai df = (n-k) = 6, sehingga diketahui bahwa nilai f tabel sebesar 5,143, karena f hitung sebesar 1,486 tidak lebih besar dari nilai f tabel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel independen (Pengangguran dan PDRB) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Kemiskinan). Fhitung > Ftabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.

 
Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk melihat sejauh mana keseluruhan variable independen dapat menjelaskan variabel dependen.Nilai koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat serta pengaruhnya secara umum, dengan range antara 0 sampai 1.

Tabel 1.4 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,296a
,087
,029
.58351
a. Predictors: (Constant), PDRB, Pengangguran
b. Dependent Variable: kemiskinan

 
Dari tabel di atas dapat di analisis pengaruh variabel independen Pengangguran dan PDRB terhadap Kemiskinan, nilai R adalah 0,029 ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang kuat antara variabel bebas (Pengangguran dan PDRB) dengan variabel terikat (Kemiskinan) sebesar 29,6,%. Nilai R2 sebesar 0,087 yang mengandung pengaruh variabel Pengangguran dan PDRB terhadap Kemiskinan sebesar 08,7%. Sisanya sebesar 91,3% dipengaruhi oleh variabel lain.

Pengaruh Pengangguran terhadap Kemiskinan

Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa secara parsial Pengangguran dan PDRB terhadap Kemiskinan. Koefisien Pengangguran sebesar 0,057 terhadap perkembangan Kemiskinan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Pengangguran tidak mempunyai pengaruh terhadap Kemiskinan. Hubungan negatif antara Pengangguran dengan Kemiskinan dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai Pengangguran akan menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat.

Pengaruh PDRB terhadap Kemiskinan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB tidak memiliki hubungan yang positif dan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kemiskinan dan penelitian ini menyimpulkan bahwa PDRB tidak mempunyai pengaruh terhadap Kemiskinan.

Senin, 30 Oktober 2017

Data Tingkat Pengangguran Menurut Provinsi Tahun 2015

0



Nama               : Dinar Tema Giacinta
NPM               : 23214152
Kelas               : 4EB12
Mata Kuliah    : Etika Profesi Akuntansi
Dosen              : Ratih Juwita

Tingkat Pengangguran Menurut Provinsi Tahun 2015
Provinsi
2015
Februari
Agustus
Aceh
7.73
9.93
Sumatera Utara
6.39
6.71
Sumatera Barat
5.99
6.89
Riau
6.72
7.83
Jambi
2.73
4.34
Sumatera Selatan
5.03
6.07
Bengkulu
3.21
4.91