FUNGSI KOPERASI DI NEGARA
BERKEMBANG
Kegiatan berkoperasi dan organisasi
koperasi pada mulanya diperkenalkan di Inggris di sekitar abad pertengahan.
Pada waktu itu misi utama berkoperasi adalah untuk menolong kaum buruh dan
petani yang menghadapi problem-problem ekonomi dengan menggalang kekuatan
mereka sendiri. Kemudian di Perancis yang didorong oleh gerakan kaum buruh yang
tertindas oleh kekuatan kapitalis sepanjang abad ke 19 dengan tujuan utamanya
membangun suatu ekonomi alternatif dari asosiasi-asosiasi koperasi menggantikan
perusahaan-perusahaan milik kapitalis. Ide koperasi ini kemudian menjalar ke AS
dan negara-negara lainnya di dunia. Di Indonesia, baru koperasi diperkenalkan
pada awal abad 20.
Perkembangan koperasi di negara berkembang mempunyai karakteristik yang
berbeda dengan negara maju. Perbedaan nya sangat di pengaruh oleh sistem
sosial, politik, ekonomi yang diterapkan. Kendala masyarakat dalam menerapkan
koperasi di negara berkembang yaitu :
- Terdapat banyak pendapat yang berbeda dan diskusi kontrovesial mengenai keberhasilan dan kegagalan serta dampak koperasi dalam terhadap poses pembangunan ekonomi.
- Mempunyai 3 cara dalam mengatasi perbedaan pendapat antara lain adalah koqnisi, apekasi, psikomotor.
- Koperasi sering di anggap organisasi swadaya yang otonom partisifatif dan demokrasi dari rakyat kecil.
- Kriterian dalam mengevaluasi koperasi spt perkembangan anggota, hasil penjualan koperasi kepada anggota, cadangan shu dan sebagainya masih sering digunakan sebagai indikator efisiensi koperasi.
Kunci dalam pembangunan sebuah
koperasi
Untuk memajukan koperasi maka
manajemen tradisonal perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai
ciri-ciri :
- Seluruh anggota koperasi diperlakukan secara adil.
- Koperasi yang kecil, lemah dapat bergabung agar menjadi koperasi yang lebih kuat
- Pelayanan yang cangih.
- Manajer selalu mengotrol fungsi perencanaan dan masalah strategis
- Penerimaan sebagai karyawan koperasi didasarkan atas kebutuhan yaitu yang terbaikuntuk kepentingan koperasi.
- Setiap petugas harus mempunyai sifat yang agresif dengan mempromosikan bukan hanya menunggu pembeli.
Mengutamakan keungtungan tanpa
mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya.
Perkembangan koperasi
di Negara berkembang semakin banyak, seperti di Negara Timor Leste, Cina,
India, Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, dan masih banyak lagi di Negara berkembang
lainnya.
Disini saya akan
memberikan penjelasan koperasi di Negara
berkembang (ASEAN), yaitu :
1. Negara
Thailand
Negara yang sering dijuluki gajah
putih ini memiliki perkembangan koperasi yang berbeda dengan Negara lain yaitu Pembentukan departemen pada tahun
1915, mengawali kelahiran koperasi pertama di Thailand, di bawah koordinasi
Kementrian Keuangan pada seksi urusan koperasi. Secara formal Kementerian
Koperasi berdiri tahun 1952, setelah reorganisasi 1963 kementerian ini
dihapuskan. Sebagai penggantinya masuk di bawah koordinasi Kementerian
Pembangunan Nasional dengan mendirikan divisi baru, seperti divisi audir
koperasi, divisi koperasi perdagangan dan keuangan. Tahun 1972 reorganisasi
pada Kementerian Pembangunan Nasional dan diganti menjadi Kementerian Pertanian
dan Koperasi. Semua pekerjaan yang menyangkut koperasi (kecuali tugas di bawah
divisi audit koperasi) dilebur menjadi satu di bawah departemen baru yaitu
Departemen Promosi Koperasi atau Cooperative
Promotion Department (CPD). Thailand juga memiliki visi untuk mempromosikan dan
mengembangkan kelompok promosi & kelompok petani menuju ketahanan dan
kemandirian.
2. Negara India
India
medirikan koperasi kredit ala Raffesian pada tahun 1907 dan menyusun UU yang
kemudian diperbaharui pada tahun 1912. UU koperasi India di adopsi oleh Negara
Amerika, Afrika & Asia termasuk Indonesia. Pada awal pertumbuhan koperasi
di India yang menjadi adalan adalah koperasi perkreditan peternakan sapi perah,
pabrik gula dan Bank Koperasi.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar