AUDITING
Apasih yang
kalian tahu tentang Auditing itu? Disini kita akan membahas tentang Auditing
dan jenis-jenis Audit.
Ø Pengertian Auditing
Auditing adalah
pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah
ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Untuk melakukan audit, harus
tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan beberapa standar
(kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut,
yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk.
Kriteria untuk mengevaluasi informasi juga
bervariasi, tergantung pada informasi yang sedang di audit. Dalam audit atas
laporan keuangan historis oleh kantor akuntan public (KAP), kriteria yang
berlaku biasanya adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Ini
berarti bahwa dalam audit atas laporan keuangan Boeing, kantor akuntan public akan
menentukan apakah laporan keuangan Boeing sudah disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Ø Pengertian Bukti
Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk:
·
Kesaksian
lisan pihak yang diaudit (klien)
·
Komunikasi
tertulis dengan pihak luar
·
Observasi
oleh auditor
·
Data
elektronik dan data lain tentang infromasi
Untuk memenuhi tujuan audit, auditor
harus memperoleh bukti dengan kualitas dan jumlah yang mencukupi. Auditor harus
menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan serta mengevaluasi apakah
informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ini adalah bagian
yang kritis dalam setiap audit dan menjadi pokok bahasan utama.
Ø Jenis-jenis Audit
Akuntan public melakukan 3 jenis utama audit, yaitu:
1. Audit Operasional
Audit Operasional mengevaluasi efisiensi dan
efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi. Pada akhir
audit operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-saran untuk
memperbaiki operasi. Sebagai contoh, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi dan
akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan sistem komputer yang baru
dipasang. Contoh lainnya, dimana kebanyakan akuntan merasa kurang menguasai
bidang ini, adalah mengevaluasi efisiensi, akurasi, dan kepuasan pelanggan atas
pemrosesan pendistribusian surat dan paket oleh perusahaan semacam Federal
Express.
2. Audit Ketaatan
Audit Ketaatan ( compliance audit) adalah untuk menentukan apakah pihak
yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atan ketentuan tertentu yang
ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Berikut ini adalah contoh-contoh
audit ketaatan untuk suatu perusahaan tertutup:
·
Menentukan
apakah personel akuntansi dapat mengikuti prosedur yang digariskan oleh
kontroler perusahaan.
·
Review
tariff upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum.
·
Memeriksa
perjanjian kontraktual dengan banker dan pemberi pinjaman lainnya untuk
memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan-persyaratan hukum.
Hasil dari audit ketaatan biasanya
dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada pemakai luar, Karena manajemen adalah
kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan terhadap prosedur
dan peraturan yang digariskan.
Contoh dari audit ketaatan adalah
mengevaluasi apakah persyaratan bank untuk perpanjangan pinjaman telah
dipenuhi.
3. Audit Laporan Keuangan
Audit Laporan Keuangan (financial
statement audit) adalah
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang
diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya,
kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP).
Contoh dari
audit laporan keuangan adalah audit tahunan atas laporan keuangan Boeing.
Sumber:
Buku Auditing
dan Jasa Assurance pendekatan terintegrasi jilid 1.